Sukabumi - Kunjungan Kapolsek Curugkembar dan Tenaga Medis UPTD Puskesmas Kepada Warga Yang Sakit Di Desa Bojongtugu Kecamatan Curugkembar. Senin (5/9/2022).
Kapolsek Curugkembar Iptu. Muhlis, S.IP bersama dengan Tenaga Medis UPTD Puskesmas Curugkembar melaksanakan kunjungan kepada warga yang sakit di Desa Bojongtugu. Kegiatan pada senin 05 September 2022 Kampung Sikluk Rt. 002/ Rw. 001 Desa Bojongtugu Kecamatan Curugkembar Kabupaten Sukabumi.
Kapolsek Curugkembar Ipda Muhlis, S.Ip melalui Kasi Humas Polres Sukabumi Ipda Aah Saepul Rohman menerangkan Polsek Curugkemabar terus menerus melakukan langkah dan upaya untuk menciptakan kondusifitas Kamtibmas diwilayah Kecamatan Curugkembar.
" Polsek Curugkemabar terus menerus melakukan langkah dan upaya untuk menciptakan kondusifitas Kamtibmas " Terang Aah Saepul Rohman.
Dijelaskan pula olehnya bahwa jajaran Polsek Curugkembar Polres Sukabumi tidak hanya melakukan kegiatan penegakan hukum dan sosialisasi saja, akan tetapi juga melaksanakan dan memberikan kepedulian kepada warga masyarakat yang salah satu satunya adalah dengan cara menjenguk warga masyarakat yang sedang sakit.
" memberikan kepedulian kepada warga masyarakat yang salah satu satunya adalah dengan cara menjenguk warga masyarakat yang sedang sakit " Jelasnya.
Diungkapkannya pula bahwa warga masyarakat yang dikunjungi oleh Kapolsek Curugkembar bersama Tenaga Medis UPTD Puskesmas Curugkembar yaitu anak berinisial A (2 tahun) dari pasangan suami istri Idan (31 tahun) dan Ida (26 tahun) Kampung Sikluk Rt. 002/001 Desa Bojongtugu Kecamatan Curugkembar Kabupaten Sukabumi.
" warga masyarakat yang dikunjungi oleh Kapolsek Curugkembar bersama Tenaga Medis UPTD Puskesmas Curugkembar yaitu anak berinisial A (2 tahun) " Ungkapnya.
Baca juga:
Vaksin Booster Itu Penting, Apa Alasannya?
|
Ditambahkannya dari hasil pemeriksaan dan diagnosis terhadap anak yang menderita sakit tersebut diatas, pihak Tim Medis dari UPTD Puskesmas Curugkembar memberikan rujukan agar mendapatkan perawatan ke RSHS ( Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin ) Bandung. Dikarenakan stunting dimana kondisi gagal tumbuh pada anak balita (berusia dibawah lima tahun) dengan diagnosis Tuberculosis Paru (TB Paru).